Pages

Thursday 3 December 2009

Ocean's twelve

nirina is a splendid one to behold
Dari Sebuah Dunia Fantasi


Judul: OCEAN'S TWELVE
Sutradara: Steven Soderbergh
Skenario: George Nolfi
Pemain: George Clooney, Brad Pitt, Matt Damon, Julia Roberts, Catherine Zetta-Jones, Andy Garcia, Bruce Willis



Watch out! Para orang kaya-raya, pemilik lukisan dari jari-jari ternama, atau penggemar barang antik yang lahir dari artis dua abad silam, atau pemilik dokumentasi antik penjajah VOC yang tak ternilai harganya, berhati-hatilah! Semua harta benda yang luar biasa berharga itu bisa dilanda "badai" bernama Ocean. Inilah sang pencuri lihai (yang ganteng-ganteng hingga sukar bagi kami untuk tidak menyukainya-Red) yang sudah berhasil menggondol US$ 160 juta dari kantong pemilik kasino terkemuka Terry Benedict (Ocean Eleven, 2002).

Sangat mudah untuk memahami tujuan film ini. Pertama, duit. Kedua, duit. Ketiga, duit. Keempat, have fun. Mereka yang sudah menyaksikan film Ocean Eleven juga pasti segera me-mahami tujuan film ini. Inilah sebuah film box-office yang hingga kini keuntungannya "mampu menghidupi saya dan Steven" demikian pengakuan George Clooney, yang mendirikan perusahaan film bersama Steven Soderbergh. Tentu tidak berdosa jika Anda membuat sebuah film yang hanya bertujuan mengucurkan duit belaka, apalagi sebagai imbalannya penonton (perempuan) bisa menyaksikan wajah-wajah tampan yang bertebaran seperti George Clooney, Brad Pitt, dan Andy Garcia. Tetapi, di balik semua itu, adakah karya Soderbergh ini layak tonton?

Begini ceritanya. Syahdan, 11 pencuri ulung yang dipimpin Danny Ocean itu, meski kini kaya-raya, hidup mengendap-endap di seluruh penjuru Amerika Serikat. Mereka tak pernah takut pada polisi yang dungu, karena mereka terlalu lihai untuk bisa ditangkap. Mereka bersembunyi dari kejaran pemilik kasino terkemuka Terry Benedict yang luar biasa bengis itu (by the way, si bengis itu juga diperankan aktor yang tak kalah gantengnya, Andy Garcia). Maka, tak mengherankan jika film ini dimulai dengan acara "silaturahmi" ala mafia Terry ke setiap sarang 11 pencuri itu.

Pertama, Terry mengunjungi istri Ocean yang tengah hamil, Tess (Julia Roberts); lalu Rusty Ryan (Brad Pitt) otak operasional lapangan; Linus Caldwell (Matt Damon) ahli tilep; Basher Tarr (Don Cheadle) ahli bom; dan seterusnya. Isi pesan dari setiap kunjungan itu tegas, dingin, dan bengis: kembalikan uang yang mereka curi plus bunganya dalam waktu dua minggu, jika mereka tak ingin kepala mereka menggelinding di jalan.

Sebelas pencuri itu tak lagi lihai, tapi sial. Mereka bersepakat untuk mengembalikan duit itu (plus bunganya) karena mereka tak ingin kepala mereka menggelinding. Makanya, isi film ini adalah bagaimana kesebelas pencuri itu beraksi kembali tanpa dikejar-kejar FBI. Ini menjadi film yang super-cool, keren, dan asyik bukan karena Steven Soderbergh adalah jaminan mutu yang pernah menghasilkan film Sex, Lies and Videotape atau Traffic yang luar biasa itu.

Ini menjadi film yang super-cool dan asyik karena Soderbergh menggunakan segala resep untuk menyenangkan hati penonton: pemandangan Eropa, aktor-aktris yang ganteng dan jelita, serta cerita yang seru. Barang yang harus dicuri: sebuah telur antik bertabur intan-berlian yang harganya cukup untuk mengembalikan seluruh uang Terry plus bunga. Caranya? Ini yang menjadi tontonan akrobatik yang menarik.

Tetapi menyaksikan "akrobat" upaya pencurian yang tak perlu dipersoalkan moralnya, karena ini tontonan kejar-kejaran Tom and Jerry dalam bentuk lelaki ganteng yang terlalu banyak subplot dan perencanaan membuat film ini hilang fokus. Soderbergh ingin membuat banyak kejutan. Dia menyajikan dua penampilan cameo yang sangat kenes (ini tak boleh diungkap kepada Anda, para pembaca, karena akan membubarkan imajinasi Anda).

Di samping itu, Soderbergh terlalu ambisius dengan menampilkan beberapa unsur lain: ada sosok pencuri lihai lain bernama Night Fox (Vincent Cassel) yang bersaing dengan kelompok Ocean, sehingga pembuat pencurian itu lebih seperti sebuah permainan. Di atas lapis-lapis subplot itu, masih ada lagi sosok Isabel Lahiri (Catherine Zeta-Jones), seorang interpol Eropa yang pernah punya hubungan roman dengan Rusty. Bisa dibayangkan betapa ramai dan riuh-rendahnya seluruh subplot ini, hampir tanpa fokus dan penonton terkadang kehilangan arah: pencuri yang manakah ini? Apakah dia anggota Ocean? Lalu, siapa polisi itu? Oups, Julia Roberts tadi berperan sebagai apa? Begitu banyak pemain terkenal, begitu banyak kisah.

Bagaimanapun, karena tujuan film ini adalah duit dan menikmati hidup, Anda tak perlu berpikir dalam-dalam. Nikmati sajalah.

No comments:

Post a Comment